Selasa, 16 Agustus 2016

Soekarno dan Kemerdekaan Indonesia



   

    Dr. Ir. H. Soekarno adalah Presiden Pertama Republik Indonesia. Lahir  6 juni 1901 di surabaya, Jawa Timur. Nama lahir Koesno Sosrodihardjo, namun karena ia sering sakit maka ketika berumur sebelas tahun namanya di ubah menjadi Soekarno oleh ayahnya. Nama tersebut di ambil dari seorang panglima perang dalam kisah Bharata Yudha yaitu Karna. Nama karna berubah jadi karno karena dalam bahasa jawa huruf (a) berubah jadi (o) sedangkan awalan (su) memiliki arti baik.
     Ada nama lain yang di kenal di beberapa negara Barat yaitu Achmed Soekarno, nama Achmed sendiri didapatkan beliau ketika menunaikan ibadah haji. Ada yang menyebutkan pemberian nama Achmed di depan nama Soekarno dilakukan oleh diplomat muslim asal Indonesia yang sedang yang sedang melakukan misi luar negeri dalam upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan negara Indonesia oleh negara negara Arab.
     Soekarno dilahirkan dengan ayah yang bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya bernama Ida Ayu Nyoman Rai. Ayah beliau beragama Islam dan merupakan seorang guru dan ibunya merupakan keturunan bangsawan dari Bali dan beragama Hindu. Ketika kecil Soekarno tinggal bersama kakeknya, Raden Hardjokromo di Tulung Agung, Jawa Timur.
     Banyak sekali sekolah yang pernah beliau singgahi untuk meniti ilmu, sekolah pertama di Tulung Agung hingga pindah ke Mojokerto karena mengikuti orang tuanya. Di Mojokerto beliau sekolah di Eerste Inlandse School. Terus beliau pindah ke Europeesche Lagere school (ESL) untuk memudahkannya di terima di Hogere Burger School (HBG). Beliau telah menyelesaikan pendidikanya di ESL pada tahun 1915, dan berhasil melanjutkan ke HBS di Surabaya.
     Tamat HBS Surabaya pada bulan juli 1921, terus beliau melanjutkan ke Technische Hoogeschool te Bandoeng (TH) yang sekarangITB. Ia mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921. Beliau sempat meninggalkan kuliah, tetepi pada tahun 1922 mendaftar kembali, dan tamat pada tahun 1926. Dan beliau resmi lulus ujian insinyur pada tanggal 25 Mei 1926.
     Beliau terkenal juga sebagai arsitek. Pada tahun 1926, beliau mendirikan biro insinyur bersama Ir. Anwari. Ketika beliau dibuang di bengkulu, beliau menyempatkan merancang beberapa rumah dan merenovasi total Masjid Jami’ di tengah kota.Tahun 1955 beliau menunaikan ibadah haji dan sebagai seorang arsitek, beliau tergarak memberikan ide arsitektural kapada pemerintah Arab Saudi agar membuat bangunan untuk melakukan sa’i menjadi dua jalur dalam bangunan dua lantai. Akhirnya pemerintah Arab Saudi melakukan renovasi Masjidil Haram secara besar besaran pada tahun 1966, termasuk pembuatan lantai bertingkat bagi umat yang melakukan sa’i menjadi dua jalur, dan lantai bertingkat untuk melakukan Tawaf.
     Jong Java adalah salah satu organisasi yang membuat beliau terkenal, beliau bergabung menjadi anggota Jong Java cabang surabaya pada tahun 1915. Bagi beliau sifat organisasi tersebut yang jawa-sentris dan hanya memikirkan kebudayaan saja merupakan tantangan tersendiri. Pernah beliau pidato menggunakan bahasa jawa ngoko(kasa) dalam rapat pleno tahunan. Dan sebulan kemudian beliau mencetuskan perdebatan sengit dengan menganjurkan agar surat kabar Jong Java diterbitkan dalam bahasa Melayu saja dan bukan dalam bah asa Belanda.
     Soekarno mendirikan Algemeene Studi Club (ASC) di Bandung pada tahun 1926. Yang merupakan inspirasi oleh Dr. Soetomo. Organisasi ini menjadi cikal bakal Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas beliau di PNI menyebabkan beliau di tangkap Belanda pada tanggal 29 Desember 1929 di Yogyakarta dan esoknya di pindahkan ke Bandung. Untuk di jebloskan ke penjara Banceuy, pada 1930 ia di pindahkan ke Sukamiskin. dan dipengadilan Landraad  Bandung 18 Desember 1930 ia membacakan pleodinya yang fenomenal “Indonesia menggugat” hingga di bebaskan kembali pada tanggal 31 Desember 1931.
     Pada bulan juli 1932, beliau bergabung dengan Partai Indonesia yang merupakan pecahan dari PNI. Beliau kembali di tangkap pada bulan Agustus 1933 dan di asingkan ke Flores. Disini beliau hampir di lupakan oleh tokoh tokoh nasional. Namun semangat beliau tetep membara seperti tersirat dalam setiap suratnya kapada seorang Guru Persatuan Islam bernama Ahmad Hasan. Pada tahun 1938 sampai tahun 1942 beliau di asingkan ke Prov. Bengkulu. Beliau baru kembali bebas pada tahun 1942 yaitu pada masa penjajahan Jepang.
     Diawal masa penjajahan Jepang pemerintah Jepang sempat tidak memperhatikan tokoh tokoh pergerakan Indonesia terutama untuk mengamankan keberadaanya di Indonesia. Namun akhirnya, pemerintah memerhatikan dan memanfaatkan tokoh tokoh Indonesia seperti  Soekarno, Mohammad Hatta dan lain lain dalam organisasi dan lembaga untuk menarik hati penduduk Indonesia. Dan pada akhirnya tokoh tokoh nasional bekerja sama dengan pemerintah Jepang untuk mencapai Kemerdekaan Indonesia, dan meski ada pula yang melakukan gerakan bawah tanah seperti Sutan Syahrir dan Amir Sjarifuddin. Karena menganggap Jepang adalah fasis yang berbahaya.
     Ia aktif dalam usaha persiapan Kemerdekaan Indonesia di antaranya adalah merumuskan Pancasila, UUD 1945, dan dasar dasar pemerintahan Indonesia  dan juga termasuk merumuskan naskah Proklamasi Kemerdekaan. Ia sempat di bujuk untuk menyingkir ke Rengasdengklok.
     Perdana Menteri Jepang  Hideki Tojo mengundang tokoh Indonesia yakni Soekarno, Mohammad Hatta dan Ki Bagoes Hadikoesoemo ke Jepang dan di terima langsung oleh Kaisar Hirohito. Bahkan kaisar memberikan Bintang Kekaisaran (Ratna Suci) kepada tiga tokoh indonesia tersebut. Penduduk Jepang terkejut karena Penganugerahan Bintang tersebut, itu artinya ketiga tokoh indonesia itu dianggap Keluarga Kaisar Jepang sendiri. Pada bulan Agustus 1945 beliau di undang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan Angkatan Darat wilayah Asia Tenggara di Dalat Vietnam yang kemudian menyatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah urusan Rakayat Indonesia itu sendiri.
     Presiden Soekarno itu sendiri, saat pidato pembukaan menjelang pembacaan teks Proklamasi Kemerdekaan , mengatakan bahwa meski sebenarnya kita bekerja sama dengan Jepang sebenarnya kita percaya dan yakin serta mengandalkan kekuatan sendiri.
     Dirgahayu Republik Indonesia yang ke 71 semoga semakin maju, semakin damai, semakin makmur, dan teruslah Berjaya Indonesiaku. Terima kasih bapak kita semua yakni Ir.H. Soekarno (Presiden Pertama Republik Indonesia)kami berharap banyak tokoh tokoh masa depan sepertimu.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Social Networks

Flickr Photos

Diberdayakan oleh Blogger.

BLOGER

Facebook

Entri yang Diunggulkan

SI PELUPA

  Menceritakan tentang anak yang sangat pelupa, padahal dia masih anak anak udah kaya kakek kakek, setiap hari pasti ada aja yang ter...

Arquivo do blog

Find Us On Facebook

Random Posts

Social Share

Flickr

Social Share

Random Posts

Recent Posts

Sponsor

Recent comments

Events

Recent Comments


Recent Comments

Most Popular